MAKALAH
ILMU BUDAYA DASAR
DIBUAT
OLEH :
NAMA:
Muhammad Haikal .A
NPM:
35413947
KELAS
: 1ID06
FAKULTAS
TEKNOLOGI INDUSTRI
PROGRAM
STUDI TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS
GUNADARMA
2013
Mata
Kuliah : Ilmu Budaya Dasar
Dosen
: Apipudin S.Th.I.,MA
KATA
PENGANTAR
Oleh sebab itu pada kesempatan ini, saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya khususnya kepada Bapak Apipudin selaku dosen pembimbing Ilmu Budaya Dasar. Saya menyadari bahwa dalam penulisan dan pembuatan penulisan ilmiah ini, masih terdapat banyak kekurangan, oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat saya butuhkan untuk dapat menyempurnakannya di masa yang akan datang. Semoga apa yang disajikan dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi saya dan teman-teman maupun pihak lain yang berkepentingan.
jakarta,
november 2013
Penyusun,
Muhammad
Haikal A.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
...................................................................................
i
DAFTAR ISI ................................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN
A.
Identitas Siswa
B.
Gambaran Sekilas Tentang Kasus
BAB II GEJALA & ALASAN PEMILIHAN
KASUS
A.
Gejala Umum
B.
Alasan Pemilihan Kasus
C.
Rancangan Study Kasus
BAB III PROSEDUR DAN
METODE
A.
Analisa Data
B.
Diagnosis
C.
Prognosis
BAB IV USAHA-USAHA BANTUAN
A.
Usaha Bantuan Yang Direncanakan
B.
Usaha Bantuan Yang Telah Dilaksanankan
BAB V USAHA DAN
TINDAK LANJUT
BAB VI PENUTUP
A.
Kesimpulan
B.
Saran
Daftar Pustaka
Lampiran
BAB I
PENDAHULUAN
A. IDENTITAS SISWA
Berikut ini data siswa SMA yang
menjadi sumber dalam Studi Kasus ini :
Nama :
Budianto Bani
SMA :
SMA Negeri 11 Malang
Kelas
:
II IPA “C”
Alamat
Asli : Jl. Klayatan 3 No.6 Rt.10 Sukun Kota Malang
Umur :
17 tahun
Jumlah
Saudara: 1
B. Gambaran Sekilas Tentang Kasus
Dari
kelayakan studi kasus yang diambil ini yaitu tentang Sex Bebas yang ada pada
kalangan siswa SMA di kota Malang yang selama ini terkenal sebagai kota pelajar
yang juga sudah sangat di kenal di Indonesia. Mengingat sudah banyak kasus yang
terjadi selama ini baik Pemerkosaan sampai Aborsi yang dilakukan oleh Pelajar
SMA di kota Malang ini. Sungguh ironis dan sangat memprihatinkan karena masa
depan yang seharusnya mereka raih lebih baik harus hancur ketika mereka telah
melakukan sex bebas dan apabila mereka sampai hamil di luar nikah. Ketika kita
melihat hal-hal tersebut selaku orang yang paham dan mengerti akan bahaya sex
bebas pastinya merasa sangat menyayangkan perilaku generasi muda yang semakin
hari sangat memprihatinkan.
BAB II
GEJALA DAN
ALASAN PEMILIHAN KASUS
A.
GEJALA UMUM
Gejala
umum yang biasa terjadi pada remaja SMA
ini dan dalam pergaulan bebas yang sekarang marak dilakukan dengan
pacarnya adalah seks bebas yang disebabkan beberapa factor diantaranya :
1.
Karena seorang anak yang kurang kasih sayang dari orang sekitarnya dan juga
karena lingkungan dimana dia bergaul,
2.
Pengaruh dari orang-orang sekitarnya,
3.
Rasa ingin tahu yang besar dan kesalahan dalam memilih teman di indikasi
sebagai penyebab utama dalam hal ini.
Hal-hal tersebut menimbulkan gejala
kepada orang yang melakukan seks bebas tersebut sebagai contohnya adalah
seperti berikut ini :
1.
Seorang Pelaku tersebut menjadi sangat liar dan lupa pada dirinya sendiri
2.
Seorang Pelaku sex bebas akan menimbulkan rasa kecanduan pada dirinya sendiri
karena terdapat efek kecanduan.
3.
Seorang pelaku sex cenderung akan melawan atau menentang sesuatu yang tidak dia
inginkan.
4.
Seorang Pelaku Sex Remaja cenderung menghabiskan waktu dengan orang yang setuju
dengan perilakunya.
B.
ALASAN PEMILIHAN KASUS
Karena
dalam penelitian tentang sex bebas ini lebih mudah untuk diuraikan dan
ditemukan sesuai dengan apa yang ada dalam kondisi nyata sekarang. Melihat apa
yang menjadi dampaknya maka pemilihan kasus ini diharapkan dapat menjadi bahan
pertimbangan bagi semua kalangan yang perduli dengan generasi muda. Banyak
pihak yang menyalahkan para pelaku sex bebas tetapi tidak mengetahui
penyebab-penyebab atau latar belakang mereka sampai melakukan hal tersebut,
padahal kita semua juga ikut bertanggung jawab atas nasib mereka yang tentunya
jika hal tersebut terjadi kepada salah satu anggota keluarga kita. Jadi kita
haruslah tetap menngontrol dan menanamkan pendidikan serta pengertian seks
secara dini kepada anak-anak kita karena pemahaman yang salah akan menyebabkan
mental mereka juga menjadi kurang baik.
C.
RANCANGAN STUDI KASUS
Hal pertama ketika kita melakukan
observasi ini adalah dengan membuat suatu rumusan catatan tentang efek dan
dampak yang ditimbulkan dari penyimpangan perilaku Remaja SMA yang sekarang
sudah menjadi kebiasaan umum bagi remaja yang sedang berpacaran. Memanglah
tidak semua Remaja SMA melakukan itu, seperti data berikut kita bisa lihat
tingkat ketertarikan antara cowok dan cewek sangatlah berbeda.
Dalam sebuah penelitian, menyebutkan berpacaran sebagai
proses perkembangan kepribadian seorang remaja karena ketertarikan antar lawan
jenis. Namun, dalam perkembangan budaya justru cenderung permisif terhadap gaya
pacaran remaja. Akibatnya, para remaja cenderung melakukan hubungan seks
pranikah.
Berdasarkan penelitiannya, perilaku remaja laki-laki dan
perempuan hingga cium bibir masih sama. Akan tetapi, perilaku laki-laki menjadi
lebih agresif dibandingkan remaja perempuan mulai dari tingkatan meraba dada.
Seks pranikah yang dilakukan remaja laki-laki pun dua kali lebih banyak
dibandingkan remaja perempuan.
Perilaku pacaran Perempuan Laki-Laki Total
………………………………… (%) …………. .(%) …. ………. (%)
Ngobrol, Curhat 97,1 94,5 95,7
Pegangan tangan 70,5 65, 67,9
Berangkulan 49,8 48,3 49,0
Berpelukan 37,3 38, 38,0
Berciuman pipi 43,2 38, 40,4
Berciuman bibir 27,0 31, 20,5
Meraba-raba dada 5,8 20, 13,5
Meraba alat kelamin 3,1 10,9 7,2
Menggesek kelamin 2,2 6,5 4,5
Melakukan seks oral 1,8 4,5 3,3
Hubungan seks 1,8 4,3 3,2
………………………………… (%) …………. .(%) …. ………. (%)
Ngobrol, Curhat 97,1 94,5 95,7
Pegangan tangan 70,5 65, 67,9
Berangkulan 49,8 48,3 49,0
Berpelukan 37,3 38, 38,0
Berciuman pipi 43,2 38, 40,4
Berciuman bibir 27,0 31, 20,5
Meraba-raba dada 5,8 20, 13,5
Meraba alat kelamin 3,1 10,9 7,2
Menggesek kelamin 2,2 6,5 4,5
Melakukan seks oral 1,8 4,5 3,3
Hubungan seks 1,8 4,3 3,2
Jadi
yang haruslah diperhatikan adalah bagaimana meneliti obyek yang sangat banyak
ini sehingga bisa menjadi data yang valid. Beberapa metodenya bias menerapkan
dengan system sebagai berikut :
1.
Mencari sasaran pihak yang melakukan dalam hal ini adalah pelajar yang
melakukan seks bebas
2.
Pihak yang bertanggung jawab atas perilaku mereka adalah selaku Orang Tua, dan
3.
Pihak yang dapat mencegah atai memberi pengarahan kepada Remaja SMA, adalah
pihak Guru dan kesadaran mereka sendiri.
BAB
III
PROSEDUR
DAN METODE PENELITIAN
A.
ANALISIS DATA
Pergaulan
bebas di kalangan remaja di Indonesia bertambah parah. 63% remaja pada
usia antara SMP & SMA sudah melakukan hubungan seksual di luar nikah.
Ironisnya 21% diantaranya melakukan aborsi Hasil survie trakhir di lakukan di 33
provinsi mengalami peningkatan dari tahun 2010. Data penelitian di kota besar
seperti Jabodetabek, Medan, jakarta, Bandung ,Surabaya, Malang dan Makassar
berada pada kisaran 47,54% dan meningkat menjadi 63% pada survei tahun 2010.
Faktor yg mendorong remaja
berhubungan seks bebas selain pengaruh pergaulan bebas, juga faktor lingkungan,
keluarga dan perkembangan media masa. Perilaku ini membuat remaja rentan
terhadap resiko penularan penyakit HIV/AIDS. Data
Departemen Kesehatan hingga seperti
september 2010, dari 15.210 penderita AIDS di Indonesia,
54% adalah remaja.
Peran
agama dan keluarga sangat penting untuk mengantipasinya.
B.
DIAGNOSIS
Dalam
Penempatan keadaan yang sangat memprihatinkan seperti saat ini, kita dan orang
lain yang peduli terhadap masa depan anak-anak bangsa kita ini bisa membuat
suatu wadah / tempat motivasi bagi mereka yang telah pernah melakukan seks
bebas, karena biasanya mereka akan cenderung malu jika aib mereka sampai
didengar oleh teman-teman sebayanya atau malah sampai kemasyarakat umum.
C.
PROGNOSIS
Pada
Umumnya baik, jika para pelaku seks bebas mau berubah atas dasar dari dirinya
sendiri karena itu akan memudahkan pelepasan kecanduan seks yang dialami oleh
orang yang sudah kecanduan sekd bebas. Jadi anggapan dasarnya jika kita bisa
memberi semangat dan pengertian secara benar maka orang yang kecanduan seks
ataupun remaja yang sering melakukan seks pranikah akan menjadi lebih bias
berpikir untuk melawan hawa nafsunya.
BAB
IV
USAHA-USAH
BANTUAN
A. USAHA BANTUAN
YANG DIRENCANAKAN
Terdapat
beberapa hal-hal yang melandasi dari konsep bantuan yang dapat dilakukan antara
lain :
1.
Dengan mengadakan penyuluhan ke lembaga-lembaga sekolah dan masyarakat tentang
bahaya seks bebas serta akibat yang sangat membahayakan, tujuan dari penyuluhan
ini agar mengurangi seks bebas dikalangan remaja SMA karena seks bebas
kebanyakn lakukan oleh kalangan remaja atau Usia produktif yang rasa ingin
tahunya sangatlah besar.
2.
Melakukan bimbingan secara manual terhadap Guru juga orang Tua remaja sehingga
orang tua dan guru sebagai orang-orang
yang dekat dengan mereka dapat juga membantu mengawasi dan memberi pengarahan
terhadap putra-putri mereka.
3.
memberi ilmu agama yang cukup dengan cara mengikutkan mereka dalam suatu acara
islamiyah yang memungkinkan mereka dapat mempertebal iman mereka sehingga rasa
untuk menjaga dirinya akan timbul dari mereka sendiri.
4.
Pendidikan Seks Bagi Remaja. Pendidikan seks berusaha menempatkan seks pada
perspektif yang tepat dan mengubah anggapan negatif tentang seks. Dengan
pendidikan seks kita dapat memberitahu remaja bahwa seks adalah sesuatu yang
alamiah dan wajar terjadi pada semua orang, selain itu remaja juga dapat
diberitahu mengenai berbagai perilaku seksual berisiko sehingga mereka dapat
menghindarinya.
B.
USAHA YANG TELAH DILAKUKAN
Dari
rencana-rancana awal diatas sebagian rencana telah terealisasi dengan sangat
baik yaitu :
1.
Penyuluhan kepada Pelajar SMA melalui lembaga-lembaga terkait yaitu pihak
sekolah dan pihak masyarakat serta Orang tua dari remaja.
2.
Bimbingan dari pihak-pihak yang ahli dalam bidang sex bebas kepada pihak remaja
dan pihak lainya agar mengurangi resiko penyebebaran penyakit kelamin dan untuk
mengurangi prosentase sex bebas dikalangan remaja SMA.
BAB
VI
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berikut ini adalah kesimpulan kami mengenai
pembahasan fenomena pornografi dari sisi kenakalan remaja :
Fokus utama pendidikan seks adalah pendidikan dan
pengetahuan, daripada seks. Pendidikan seks mampu menyelamatkan
kaum remaja dari keadaan yang tidak
sehat atau berbahaya untuk kesehatannya. Seharusnya pendidikan seks tidak
dianggap tabu dan tidak ditutupi lagi. Sebagai suatu cabang masyarakat yang
mampu sebagian besar penduduk kaum muda, ruang sekolah seharusnya mengambil
peran utama untuk memberi pendidikan seks ini.
Sebaiknya pemerintah bertindak mengembangkan
program pendidikan seks dengan bahan-bahan resmi untuk disediakan setiap sekolah.
Lebih banyak dana seharusnya diberikan bidang pendidikan, untuk
menyakinkan setiap siswa mengalami kesempatan untuk mengakses informasi yang
dibutuhkan. Program pendidikan seks seharusnya mencapai keseimbangan antara
pengetahuan lengkap (termasuk hal kontrasepsi) dan norma-norma kebudayaan dan
agama Indonesia. Tugas ini memang sulit,
tetapi demi kepentingan masa depan masyarakat Indonesia, hal ini harus dilakukan.
B.
SARAN
Untuk kalangan remaja lebih baik menjauhi
pergaulan sex bebas/ pergaulan bebas yang disebabkan oleh lingkungan yang
kurang baik karena dapat merugikan diri sendiri dan orang lain. Jika kurang
mendapatkan kasih sayang dari lingkungan sekitar jangan melampiaskanya dengan
seks bebas lebih baik mengeluarkan katidaksukaan itu melalui hal-hal yang
positif yang dapat menguntungkan diri sendiri dan orang lain. Jika dihadapkan
dengan lingkungan yang menjerumuskan dalam sex bebas lebih baik kita
menghindarinya secara pelan-pelan agar tidak menimbulkan permusuhan antara
teman. Dalam memilih ligkungan harus berhati-hati agar tidak terjerumus kedalam
seks bebas yang sekarang melanda kalangan remaja.