BAB I
Ilmu Budaya Dasar Sebagai Salah Satu
MKDU
1.
Pengertian Ilmu Budaya Dasar
Ilmu budaya dasar
adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan
pengertian umum tentang konsep-konsep yang diekembangkan untuk mengkaji
masalah-masalah manusia dan kebudayaan.
Istilah
Ilmu budaya dasar dikembangkan petama
kali di Indonesia sebagai pengganti istilah basic humanitiesm yang berasal dari
istilah bahasa Inggris “the Humanities”. Dengan mempelajari the humanities
diandaikan seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan
lebih halus.
2.
Tujuan Ilmu Budaya
Dasar
Ilmu
Budaya Dasar bertujuan untuk memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum
tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah manusia dan
kebudayaan.Untuk bisa menjangkau tujuan tersebut ilmu budaya dasar diharapkan
dapat:
a)
Mengusahakan kepekaan
mahasiswa terhadap lingkungan budaya, sehingga mereka lebih mudah menyesuaikan
diri dengan lingkungan yang baru, terutama untuk kepentingan profesi mereka.
b)
Mengusahakan agar mahasiswa,
sebagai calon pemimpin bagnsa dan Negara serta ahli dalam bidang disiplin
masing-masing tidak jatuh ke dalam sifat-sifat kedaerahan dan pengkotakan
disiplin yang ketat.
c)
Memberi kesempatan kepada
mahasiswa untuk memperluas pandangan mereka tentang masalah kemansiaan dan
budaya serta mengembangkan daya kritis mereka terhadap persoalan-persoalan yang
menyangkut kedua hal tersebut.
3.
Ruang Lingkup Ilmu Budaya Dasar
Bertitik
tolak dari kerangka tujuan yagn telah ditetapkan, dua masalah pokok bisa
dipakai sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan ruang lingkup kajian mata
kuliah Ilmu budaya dasar.Kedua masalah pokok itu adalah:
1) Berbagai
aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah kemanusiaan dan
budaya yang dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya (the
humanities), baik dari segi masing-masing keahlian (disiplin) didalam
pengetahuan budaya, maupun secara gabungan (antar bidang) berbagai disiplin
dalam pengetahuan budaya
2) Hakekat
manusia yang satu atau universal, akan tetapi yang beraneka ragam perwujudannya
dalam kebudayaan masing-masing jaman dan tempat.
Menilik
kedua pokok masalah yang bisa dikaji dalam mata kuliah Ilmu budaya dasar,
nampak dengan jelas bahwa manusia menempati posisi sentral dalam
pengkajian.Manusia tidak hanya sebagai obyek pengkajian. Bagaimana hubungan
manusia dengan alam, dengan sesama, dirinya sendiri, nilai-nilai manusia dan
bagaimana pula hubungan dengan sang pencipta menjadi tema sentral dalam Ilmu
budaya dasar.
BAB II
Manusia & Kebudayaan
1.
Pengertian Manusia
Dalam ilmu eksakta, manusia
dipandang sebagai kumpulan dari partikel-partikel atom yang membentuk
jaringan-jaringan sistem yang dimiliki oleh manusia (ilmu kimia), manusia
merupakan kumpulan dari berbagai sistem fisik yang saling terkait satu sama
lain dan merupakan kumpulan dari energi (ilmu fisika), manusia merupakan
makhluk biologis yang tergolong dalam golongan makhluk mamalia (biologi). Dalam
ilmu-ilmu sosial manusia merupakan makhluk yang ingin memperoleh keuntungan
atau selalu memperhitungkan setiap kegiatan.
Manusia merupakan makhluk sosial
yang tidak dapat berdiri sendiri (sosiologi), makhluk yang selalu ingin
mempunyai kekuasaan (politik) makhluk yang berbudaya, sering disebut
homo-humanus (filsafat), dan lain sebagainya.
Ada dua pandangan yang akan kita
jadikan acuan untuk menjelaskan tentang unsur-unsur yang membangun manusia
1.
Manusia terdiri dari empat unsur terkait, yaitu
*
Jasad * Hayat.
*
Ruh * Nafas.
2.
Manusia sebagai satu kepribadian mengandung dua unsur, yaitu :
>
Ego, merupakan bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan
dari Id, seringkali disebut sebagai kepribadian “eksekutif” karena peranannya
dalam menghubungkan energi Id ke dalam saluran sosial yang dapat dimengerti
oleh orang lain.
> Superego, merupakan kesatuan
standar-standar moral yang diterima oleh ego dari sejumlah agen yang mempunyai
otoritas di dalam lingkungan luar diri, biasanya merupakan asimilasi dari
pandangan-pandangan orang tua.
2. Pengertian
Hakekat Manusia
·
Makhluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa
sebagai satu kesatuan yang utuh.
·
Makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika
dibandingkan dengan makhluk lainnya. Terdiri dari dua hal,yaitu perasaan
inderawi dan perasaan rohani. Perasaan rohani adalah perasaan luhur yang hanya
terdapat pada manusia,misalnya:
1.
Perasaan sosial,
2.
Perasaan religious,
3.
Perasaan estetis,
4.
Perasaan etis.
·
Makhluk ciptaan Tuhan yang terikat dengan lingkungan
(ekologi), mempunyai kualitas dan martabat karena kemampuan bekerja dan
berkarya.
3. Kepribadian Bangsa Timur
Budaya yang terdapat di dunia
beraneka ragam.Bermacam-macam budaya dikarenakan perbedaan peradaban, selain
itu juga karena letak geografis daerah tersebut.Manusia mendiami wilayah yang
berbeda, ada yang di wilayah Barat, Timur Tengah, dan Timur.Berada di
lingkungan yang berbeda membuat kebiasaan, adat istiadat, budaya juga berbeda.
Perbedaan budaya tersebut
masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangannya.Misalnya pada bangsa timur,
bangsa timur dikenal sebagai bangsa yang ramah, bangsa yang mempunyai
kepribadian baik, dan bangsa yang bersahabat. Banyak orang dari wilayah lain
yang tertarik pada kebudayaan bangsa timur.
Kepribadian bangsa timur berbeda
dengan kepribadian bangsa barat, dari wilayahnya, lingkungan, gaya hidup, kebudayaan
dan kebiasaannya pun berbeda, bangsa timur adalah bangsa yang dikenal mempunyai
sifat toleransi yang tinggi dan saling tolong menolong dan mereka pun sangat
melestarikan budaya masing-masing dan mempunyai adat istiadat yang di junjung
tinggi.
4. Pengertian kebudayaan
Budaya atau kebudayaan berasal dari
bahasa sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi
(budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal
manusia. Dalam bahasa inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari
kata latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai
mengolah tanah atau bertani.
Edward B. Tylor memandang
kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung
pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan
kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat,
sedangkan Andreas Eppink berpendapat kebudayaan mengandung keseluruhan
pengertian, nilai, norma, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur
sosial, religius, intelektual, artistic dan lain-lain.
Dari berbagai definisi tersebut,
dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan yaitu sistem pengetahuan yang
meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga
dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan
perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai
makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata,
misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial,
religi, dan seni yang semuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam
melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
5. Unsur-unsur
Kebudayaan
Mengenai unsur kebudayaan, dalam
bukunya pengantar Ilmu Antropologi, Koenjtaraningrat, mengambil sari dari
berbagai kerangka yang disusun para sarjana Antropologi, mengemukakan bahwa ada
tujuh unsur kebudayaan yang dapat ditemukan pada semua bangsa di dunia yang
kemudian disebut unsur-unsur kebudayaan universal, antaralain :
·
Organisasi
Sosial
·
Sistem
Mata Pencaharian
·
Kesenian
·
Bahasa
·
Sistem
Pengetahuan
·
Sistem
Religi
·
Sistem
Peralatan Hidup dan Teknologi
6. Wujud
Kebudayaan
J. J Honigmann (dalam
Koenjtaraningrat, 2000) membedakan adanya tiga ‘gejala kebudayaan’ : yaitu : (1) ideas, (2) activities, dan (3) artifact,
dan ini diperjelas oleh
Koenjtaraningrat yang mengistilahkannya dengan dua wujud kebudayaan :
·
Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas serta
tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat
·
Wujud kebudayaan sebagai suatu yang kompleks dari ide-ide,
gagasan-gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan dan sebagainya.
Mengenai wujud kebudayaan ini,
Elly M.Setiadi dkk, dalam Buku Ilmu Budaya Dasar (2007:29-30) memberikan
penjelasannya sebagai berikut :
1.
Wujud Ide
Wujud tersebut menunjukann wujud
ide dari kebudayaan, sifatnya abstrak, tak dapat diraba, dipegang ataupun
difoto, dan tempatnya ada di alam pikiran warga masyarakat dimana kebudayaan
yang bersangkutan itu hidup.
2.
Wujud perilaku
Wujud tersebut dinamakan sistem
sosial, karena menyangkut tindakan dan kelakuan berpola dari manusia itu
sendiri.Wujud ini bisa diobservasi, difoto dan didokumentasikan karena dalam
sistem sosial ini terdapat aktivitas-aktivitas manusia yang berinteraksi dan
berhubungan serta bergaul satu dengan lainnya dalam masyarakat.
3.
Wujud Artefak
Wujud ini disebut juga
kebudayaan fisik, dimana seluruhnya merupakan hasil fisik.Sifatnya paling
konkret dan bisa diraba, dilihat dan didokumentasikan.Contohnya : candi,
bangunan, baju, kain komputer dll.
7. Orientasi
Nilai Budaya
Orientasi nilai adalah bersifat
komplek tetapi terpola pada prinsip yang mengutamakan tatanan dan langsung pada
tindakan dan pikiran manusia yang berhubungan dengan solusi dalam memecahkan
masalah.
Ada
dua asumsi:
·
Solusi yang tersedia tidak terbatas
·
Orang dalam semua budaya harus menemukan solusi untuk
memecahkan masalah
>Orientasi human nature
Human nature adalah menunjuk pada
karakter pembawaan sifat manusia.Yang dipandang sebagai berpembawaan baik,
jahat atau campuran dari itu.Manusia dipandang tidak hanya sebagai baik atau
jahat tetapi juga untuk merubah dan tidak dapat berubah. Kita harus mengakui
bahwa hubungan manusia sebagai campuran baik dan buruk sedangkan yang tidak
sama adalah sebagai pandangan adalah netral.
Ada
empat solusi potensial pada masalah ini yaitu:
1.
Manusia adalah netral yang respek pada baik dan jahat
2.
Manusia itu baik tapi dapat berubah
3.
Manusia yang jahat tetapi dapat merubah
4.
Manusia itu jahat tapi tidak dapat dirubah
>Orientasi nature/alam -person
Ada
tiga tipe utama yaitu:
1.
Menguasai alam: orientasi ini,melihat bahwa semua kekuatan
alam dapat mengatasi masalah
2.
Penaklukan terhadap alam yang unggul di negara seperti
Spanish Amerika, yaitu kita percaya bahwa tidak ada sesuatu yang dapat
dikerjakan untuk mengontrol alam jika ada ancaman tidak sesuatupun yang dapat
terlepas dari bahaya.
3.
Harmoni dengan alam : orientasi ini bahwa disini tidak ada
perbedaan antara kehidupan manusia , sifat dan supernatural.
>Orientasi waktu
Merupakan
orientasi pada tiga masa yaitu:
1.
Waktu masa lalu adalah unggul dalam budaya dalam penempatan
nilai yang tinggi pada tradisi di masa lalu
2.
Orientasi masa sekarang yaitu dimana orang-orang memberi
perhatian yang relatif kecil pada apa yang dikerjakan pada masa lalu dan pada
apa yang akan terjadi masa depan.
3.
Orientasi masa depan dimana memiliki nilai tinggi.
>Orientasi aktivitas
Aktivitas
manusia dapat dilihat dalam tiga cara yaitu:
1.
Doing, orientasi ini melibatkan pada tipe aktivitas yang
hasilnya tampak pada eksternal individu yang diukur dengan sesuatu
2.
Becoming merupakan integrasi keseluruhan pada perkembangan
diri
3.
Being adalah merupakan lawan yang exterm dari orientasi
doing.
>Penerapan Orientasi
Nilai orientasi ini digunakan untuk
memahami komunikasi dengan strangers.Dengan mempertimbangkan dua budaya yang
tampaknya mirip misalnya inggris dan Amerika Serikat.Sementara ada juga yang
mirip di permukaannya saja ternyata berbeda orientasinya.Hal ini dapat
menyebabkan terjadinya misunderstanding antara orang-orang dalam budaya yang
berbeda.
8. Perubahan
Kebudayaan
Pengertian perubahan kebudayaan adalah suatu keadaan
dalam masyarakat yang terjadi karena ketidak sesuaian diantara unsur-unsur
kebudayaan yang saling berbeda sehingga tercapai keadaan yang tidak serasi
fungsinya bagi kehidupan.
Semua terjadi karena adanya
salah satu atau beberapa unsur budaya yang tidak berfungsi lagi, sehingga
menimbulkan gangguan keseimbangan didalam masyarakat. Perubahan dalam
kebudayaan mencakup semua bagian yaitu : kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi
dan filsafat bahkan perubahan dalam bentuk juga aturan-aturan organisasi social.
Ada
faktor-faktor yang mendorong dan menghambat perubahan kebudayaan yaitu:
1.
Mendorong perubahan kebudayaan
·
Adanya
unsur-unsur kebudayaan yang memiliki potensi mudah berubah, terutama
unsur-unsur teknologi dan ekonomi ( kebudayaan material).
·
Adanya
individu-individu yang mudah menerima unsur-unsur perubahan kebudayaan,
terutama generasi muda.
·
Adanya
unsur-unsur kebudayaan yang memiliki potensi sukar berubah
seperti
:adat istiadat dan keyakinan agama ( kebudayaan non material)
2.
Ada
juga faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan kebudayaan :
Ø Faktor Intern
a.
Perubahan
Demografis
b.
Konflik
Sosial
c.
Bencana
Alam
d.
Perubahan
Lingkungan Alam
Ø Faktor Ekstern
a.
Perdagangan
b.
Penyebaran
Agama
c.
Peperangan
9. Kaitan
Manusia Dan Kebudayaan
Secara sederhana hubungan antara
manusia dan kebudayaan adalah manusia sebagai perilaku kebudayaan.Dan
kebudayaan merupakan objek yang dilaksanakan manusia.Tetapi apakah sesederhana
itu hubungan keduanya?Dalam sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai
dwitunggal, maksudnya adalah bahwa walaupun keduanya berbeda tapi keduanya
merupakan satu kesatuan.Manusia menciptakan kebudayaan, dan setelah kebudayaan
itu tercipta maka kebudayaan mengatur hidup manusia agar sesuai dengannya.
Contoh
:
1. Kebudayaan-kebudayaan khusus
atas dasar faktor kedaerahan
Contoh:
Adat-istiadat melamar di Lampung dan Minangkabau. Di Minangkabau biasanya pihak
permpuan yang melamar sedangkan di Lampung, pihak laki-laki yang melamar.
2. Kebudayaan-kebudayaan khusus
kelas sosial
Di
masyarakat dapat dijumpai lapisan sosial yang kita kenal, ada lapisan sosial
tinggi, rendah dan menengah. Misalnya cara berpakaian, etiket, pergaulan,
bahasa sehari-hari dan cara mengisi waktu senggang. Masing-masing kelas
mempunyai kebudayaan yang tidak sama, menghasilkan kepribadian yang tersendiri
pula pada setiap individu.
3. Kebudayaan khusus atas dasar
agama
Adanya
berbagai masalah di dalam satu agama pun melahirkan kepribadian yang
berbeda-beda di kalangan umatnya.
4. Kebudayaan berdasarkan
profesi
Misalnya:
kepribadian seorang dokter berbeda dengan kepribadian seorang pengacara dan itu
semua berpengaruh pada suasana kekeluargaan dan cara mereka bergaul. Contoh
lain seorang militer mempunyai kepribadian yang sangat erat hubungan dengan tugas-tugasnya.
Keluarganya juga sudah biasa berpindah tempat tinggal.
BAB III
Konsepsi Ilmu Budaya Dasar Dalam Kesusastraan
1. Pendekatan
Kesusastraan
Seni adalah
sebuah karya atau sastra yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia.
Ini dikarenakan seni merupakan ekspresi manusia terhadap sesuatu. Maka dari itu apabila kita
mempelajari tentang seni, maka kita akan menjadi manusia yang berbudaya, dan
halus. Sedangkan sastra berasal dari kata castra berarti tulisan.Dari makna
asalnya dulu, sastra meliputi segala bentuk dan macam tulisan yang ditulis oleh
manusia.Seperti catatan ilmu pengetahuan, kitab-kitab suci, surat-surat,
undang-undang, dan lain-lain.
Ada
juga tiga hal yang berkaitan dengan pengertian sastra, yaitu ilmu sastra, teori
sastra dan karya sastra, yaitu :
> Ilmu sastra adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki secara ilmiah berdasarkan metode tertentu mengenai segala hal yang berhubungan dengan seni sastra.
> Teori sastra adalah asas-asas dan prinsip-prinsip dasar mengenai sastra dan kesusastraan.
> Seni sastra adalah proses kreatif menciptakan karya seni dengan bahasa yang baik, seperti puisi, cerpen/novel, atau drama.
> Ilmu sastra adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki secara ilmiah berdasarkan metode tertentu mengenai segala hal yang berhubungan dengan seni sastra.
> Teori sastra adalah asas-asas dan prinsip-prinsip dasar mengenai sastra dan kesusastraan.
> Seni sastra adalah proses kreatif menciptakan karya seni dengan bahasa yang baik, seperti puisi, cerpen/novel, atau drama.
Masalah sastra dan seni sangat
erat hubungannya dengan ilmu budaya dasar, karena materi – materi yang diulas
oleh ilmu budaya dasar ada yang berkaitan dengan sastra dan seni.Budaya
Indonesia sangat menunjukkan adanya sastra dan seni didalamnya.
2. Ilmu
Budaya Dasar yang Dihubungkan Dengan Prosa
Prosa adalah suatu jenis tulisan
yang dibedakan dengan puisi karena variasi ritme yang dimilikinya lebih besar,
serta bahasanya yang lebih sesuai dengan arti leksikalnya.Kata prosa itu
sendiri berasal dari bahasa Latin “prosa” yang artinya “terus terang”.Jenis
tulisan prosa biasanya digunakan untuk mendeskripsikan suatu fakta atau ide.
Karena itu, prosa dapat digunakan untuk surat kabar, majalah, novel,
ensiklopedia, surat, serta berbagai jenis media lainnya.
Prosa juga dibagi dalam dua
bagian, yaitu prosa lama dan prosa baru, prosa lama adalah prosa bahasa indonesia
yang belum terpengaruhi budaya barat, dan prosa baru ialah prosa yang dikarang
bebas tanpa aturan apa pun.
Prosa
terbagi atas dua jenis, yaitu prosa lama dan prosa baru.
Lima
Komponen Dalam Prosa Lama :
1. Dongeng-dongeng
2. Hikayat
3.Sejarah
4.Epos
5. Cerita pelipur lara
Lima Komponen Dalam Prosa Baru :
1. Cerita pendek
2. Roman/ novel
3.Biografi
4.Kisah
5. Otobiografi
1. Dongeng-dongeng
2. Hikayat
3.Sejarah
4.Epos
5. Cerita pelipur lara
Lima Komponen Dalam Prosa Baru :
1. Cerita pendek
2. Roman/ novel
3.Biografi
4.Kisah
5. Otobiografi
3. Nilai-nilai
Dalam Prosa Fiksi
Sebagai seni yang bertulang punggung
cerita, mau tidak mau lcarya sastra (prosa fiksi) langsung atau tidak langsung
membawakan moral, pesan atau cerita. Dengan pezicataan lain prosa mempunyai
nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra. Adapun nilai-nilai yang
diperoleh pembaca lewat sastra antara lain :
1.Prosa
fiksi memberikan kesenangan
Keistimewaan kesenangan yang diperoleh dan membaca fiksi adalah pembaca mendapatkan pengalaman sebagaimana mengalaminya sendiri peristiwa itu peristiwa atau kejadian yang dikisahkan. Pembaca dapat mengembangkan imajinasinya untuk mengenal daerah atau tempat yang asing, yang belum dikunjunginya atau yang tak mungkin dikunjungi selama hidupnya.Pembaca juga dapat mengenal tokoh-tokoh yang aneh atau asing tingkah lakunya atau mungkin rumit perjalanan hidupnya untuk mencapai sukses.
Keistimewaan kesenangan yang diperoleh dan membaca fiksi adalah pembaca mendapatkan pengalaman sebagaimana mengalaminya sendiri peristiwa itu peristiwa atau kejadian yang dikisahkan. Pembaca dapat mengembangkan imajinasinya untuk mengenal daerah atau tempat yang asing, yang belum dikunjunginya atau yang tak mungkin dikunjungi selama hidupnya.Pembaca juga dapat mengenal tokoh-tokoh yang aneh atau asing tingkah lakunya atau mungkin rumit perjalanan hidupnya untuk mencapai sukses.
2.
Prosa fiksi memberikan infonnasi
Fiksi memberikan sejenis infonnasi yang tidak terdapat di dalam ensildopedi. Dalam novel sexing kita dapat belajan sesuatu yang lebih datipada sejarah atau laporan jumalistik tentang kehidupan masa kini, kehidupan masa lalu, bahkan juga kehidupan yang akan datang atau kehidupan yang asing sama sekali.
Fiksi memberikan sejenis infonnasi yang tidak terdapat di dalam ensildopedi. Dalam novel sexing kita dapat belajan sesuatu yang lebih datipada sejarah atau laporan jumalistik tentang kehidupan masa kini, kehidupan masa lalu, bahkan juga kehidupan yang akan datang atau kehidupan yang asing sama sekali.
3.
Prosa fiksi memberikan warisan kultural
Prosa fiksi dapat menstimuli imaginasi, dan merupakan sarana bagi pemindahan yang tak henti-hentinya dari warisan budaya bangsa.
Prosa fiksi dapat menstimuli imaginasi, dan merupakan sarana bagi pemindahan yang tak henti-hentinya dari warisan budaya bangsa.
4.
Prosa memberikan keseimbangan wawasan
Lewat prosa fiksi seseorang dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman¬pengalaman dengan banyak individu. Fiksi juga memungkinkan labih banyak kesempatan untuk memilih respon-respon emosional atau rangsangan aksi yang mungkin sangat berbeda daripada apa yang disajikan dalam kehidupan sendiri.
Lewat prosa fiksi seseorang dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman¬pengalaman dengan banyak individu. Fiksi juga memungkinkan labih banyak kesempatan untuk memilih respon-respon emosional atau rangsangan aksi yang mungkin sangat berbeda daripada apa yang disajikan dalam kehidupan sendiri.
4. Ilmu
Budaya Dasar yang Dihubungkan Dengan Puisi
Puisi adalah seni tertulis di mana bahasa digunakan untuk kualitas estetiknya untuk tambahan, atau selain arti semantiknya.Puisi adalah bentuk karangan yang tidak terikat oleh rima, ritme ataupun jumlah baris serta ditandai oleh bahasa yang padat.
Kreativitas Penyair Dalam Membangun Puisinya, yaitu ;
• Figura bahasa
• Kata-kata yang ambiquitas
• Kata-kata berjiwa
• Kata-kata yang konotatif
• Pengulangan
Adapun alasan-alasan yang Mendasari Penyajian Puisi Dalam Ilmu budaya dasar yaitu salah satunya adalah hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia.Ini berarti bahwa manusia senantiasa ingin memiliki salah satu kebutuhan dasamya untuk lebih menghidupkan kembali pengalaman hidupnya dari sekedar kumpulan pengalaman langsung yang terbatas.Dengan pengalaman perwakilan itulah sastra/puisi dapat memberikan kepada para mahasiswa untuk memiliki kesadaran yang penting untuk dapat melihat dan mengerti banyak tentang dirinya sendiri serta tentang masyarakat.
BAB IV
Manusia Dan Cinta Kasih
1.
Pengertian cinta kasih
Cinta adalah sebuah perasaan yang diberikan oleh Allah
SWT kepada manusia untuk saling mencintai, saling memiliki, saling memenuhi,
saling pengertian. Cinta itu adalah perasaan seseorang terhadap lawan jenisnya
karena ketertarikan terhadap sesuatu yg dimiliki lawan jenisnya ,misalnya
seperti wajah, sifat, bahkan harta. Namun diperlukan pengertian saling
mengerti satu sama lain dan saling memahami untuk dapat melanjutkan hubugan,
haruslah saling menutupi kekurangan masing-masing dan mau menerima pasangan apa
adanya bukan ada apanya .
Cinta itu sulit untuk diungkapkan tetapi mudah untuk
dirasakan. Cinta itu tidak dapat dipaksakan dan tidak ada seorangpun bisa
mengetahui kapan datangnya cinta itu sendiri. Cinta itu indah namun kepedihan
yang ditinggalkannya terkadang lebih lama daripada cinta itu sendiri. Jika kita
sudah mengenal cinta, kita akan menjadi orang yang paling bahagia di dunia ini.
Akan tetapi, bila cinta kita tidak terbalas, kita akan merasa bahwa kita adalah
orang paling malang . dengan cinta kita bisa belajar untuk menghargai satu sama
lain, serta berusaha untuk melindungi orang yang kita cintai.
2. Cinta menurut ajaran agama
Dalam Al-quran cinta memiliki beberapa
pengertian, berikut ini penjelasannya:
1.
Cinta mawaddah adalah jenis cinta mengebu-gebum, membara. Orang yang memiliki
cinta mawaddah, maunya selalu berdua, enggan berpisah dan selalu ingin memuaskan
dahaga cintanya.
2. Cinta rahmah adalah jenis
cinta yang penuh kasih sayang, lembut, sedia berkorban dan siap melindungi. Orang yang memiliki cinta jenis rahmah ini lebih memperhatikan orang yang dicintainya dibandingkan diri sendiri.
Baginya yang penting adalah kebahagiaan sang kekasih meski untuk itu ia harus menderita.
3. Cinta mail adalah jenis
cinta yang untuk sementara sangat membara, sehigga menyedot seluruh perhatian
hingga hal-hal lain cenderung kurang diperhatikan. Cinta jenis mail ini dalam
Al quran disebut dalam konteks orang poligami, dimana ketika sedang jatuh cinta
kepada yang muda, cenderung mengabaikan yang lama .
Simpang siur tentang cinta dalam agama islam, bisa
diartikan sebenarnya tidak boleh dikarenakan belum muhrim, karena dalam agama
islam belum boleh mencintai dan memiliki lawan jenis sebelum menikah, apabila
sudah menikah, baru boleh mencintai dan memiliki. Sebenarnya cinta dalam agama
islam adalah cinta kita terhadap sang pencipta, kita cinta terhadap semua yang
telah diciptakan demi meneruskan hidup di dunia yang harus kita syukuri atas
segala rahmat dan karunia yang telah diberikan kepada kita di dunia, jangan lah
kau mendustai apa yang telah diberikan oleh Allah Swt, kita harus cinta
melaksanakan segala apa yang telah diperintahkan dan menjauhi segala
larangannnya.
3. KASIH SAYANG
Kasih sayang adalah suatu
pemberian rasa cinta yang diberikan oleh seseorang keorang lainnya atau kepada seluruh keluarganya. Kasih sayang juga tercipta karena
adanya rasa perhatian, penyayang, sehingga terciptalah rasa kasih sayang.
Tidak hanya kepasangan lawan
jenis saja rasa kasih sayang tercipta, tetapi juga kepada sahabat, keluarga dan
teman-teman. Kasih sayang juga dapat mempersatukan orang yang sedang
bertengkar, banyak sekali sisi positif dari kasih sayang itu sendiri.
4. KEMESRAAN
Kemesraan berasal dari kata mesra yang berarti erat atau karib sehingga
kemesraan berarti hal yang menggambarkan keadaan sangat erat atau karib.
Kemesraan juga bersumber dari cinta kasih dan merupakan realisasi nyata.
Kemesraan dapat diartikan sama dengan kekerabatan, keakraban yang dilandasi
rasa cinta dan kasih.
5. PEMUJAAN
Pemujaan adalah dimana kita memuja atau mengagungkan
sesuatu yang kita senangi. Pemujaan dapat dilakukan dalam berbagai aspek
seperti memuja pada leluhur, memuja pada agama tertentu dan kepercayan yang
ada. seperti Pemujaan pada leluhur adalah suatu kepercayaa bahwa para leluhur
yang telah meninggal masih memiliki kemampuan untuk ikut mempengaruhi
keberuntungan orang yang masih hidup. Dalam beberapa budaya Timur, dan tradisi
penduduk asli Amerika, tujuan pemujaan leluhur adalah untuk menjamin kebaikan
leluhur dan sifat baik pada orang hidup, dan kadang-kadang untuk meminta suatu
tuntunan atau bantuan dari leluhur.Fungsi sosial dari pemujaan leluhur adalah
untuk meningkatkan nilai-nilai kekeluargaan, seperti bakti pada orang tua,
kesetiaan keluarga, serta keberlangsungan garis keturunan keluarga.
6. BELAS KASIHAN
Belas kasihan adalah perbuatan
orang yang berbudi. sedangkan orang yang berbudi sangat dipujikan oleh Allah SWT.
Perbuatan atau sifat menaruh belas kasihan adalah orang yang berahlak. Manusia
mempunyai potensi untuk berbelas kasihan. Masalahnya sanggupkah ia menggugah
potensi belas kasihannya itu. Bila orang itu tergugah hatinya maka berarti
orang tersebut berbudi dan terpujilah oleh Allah SWT. Itu berarti dalam rasa
belas kasihan tidak terkandung unsur pamrih. Belas Kasihan yang kita tumpahkan
benar – benar keluar dari lubuk hati yang ikhlas. Kalau kita memberikan uang
pada pengemis agar mendapatkan pujian, itu berarti tidak ikhlas, berarti hanya
ingin dilihat baik dimata orang lain atau orang tersebut ada tujuan tertentu.
Hal seperti itu.
7. CINTA KASIH EROTIS
Cinta kasih erotis yaitu kehausan akan penyatuan yang sempurna, akan
penyatuan dengan seseorang lainnya. cinta kasih erotis bersifat ekslusif, bukan
universal, pertama-tama cinta kasih erotis kerap kali di campurbaurkan dengan
pengalaman yang dapat di eksplosif berupa jatuh cinta. Tetapi seperti yang
telah dikatakan terlebih dahulu , pengalaman intimitas, kemesraan yang
tiba-tiba ini pada hakekatnya hanya sementara.

·
Dalam buku Ilmu Budaya Dasar,
karya Yulia Budiwati
·
Dalam buku Ilmu Budaya Dasar,
penerbit Gramedia
·
Dalam buku Ilmu Budaya Dasar, karya
Dr. M. Munandar Soelaeman
·
Dalam buku Ilmu Budaya Dasar, karya