Rabu, 09 Oktober 2013

Ilmu Budaya Dasar

BAB I
Ilmu Budaya Dasar Sebagai Salah Satu MKDU


1.       Pengertian Ilmu Budaya Dasar
                Ilmu budaya dasar adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang diekembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.
                Istilah Ilmu budaya dasar  dikembangkan petama kali di Indonesia sebagai pengganti istilah basic humanitiesm yang berasal dari istilah bahasa Inggris “the Humanities”. Dengan mempelajari the humanities diandaikan seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus.

2.       Tujuan Ilmu Budaya Dasar

                Ilmu Budaya Dasar bertujuan untuk memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah manusia dan kebudayaan.Untuk bisa menjangkau tujuan tersebut ilmu budaya dasar diharapkan dapat:

a)        Mengusahakan kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan budaya, sehingga mereka lebih mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru, terutama untuk kepentingan profesi mereka.
b)       Mengusahakan agar mahasiswa, sebagai calon pemimpin bagnsa dan Negara serta ahli dalam bidang disiplin masing-masing tidak jatuh ke dalam sifat-sifat kedaerahan dan pengkotakan disiplin yang ketat.
c)        Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk memperluas pandangan mereka tentang masalah kemansiaan dan budaya serta mengembangkan daya kritis mereka terhadap persoalan-persoalan yang menyangkut kedua hal tersebut.

3.       Ruang Lingkup Ilmu Budaya Dasar

                Bertitik tolak dari kerangka tujuan yagn telah ditetapkan, dua masalah pokok bisa dipakai sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan ruang lingkup kajian mata kuliah Ilmu budaya dasar.Kedua masalah pokok itu adalah:

1)       Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah kemanusiaan dan budaya yang dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya (the humanities), baik dari segi masing-masing keahlian (disiplin) didalam pengetahuan budaya, maupun secara gabungan (antar bidang) berbagai disiplin dalam pengetahuan budaya
2)       Hakekat manusia yang satu atau universal, akan tetapi yang beraneka ragam perwujudannya dalam kebudayaan masing-masing jaman dan tempat.

                Menilik kedua pokok masalah yang bisa dikaji dalam mata kuliah Ilmu budaya dasar, nampak dengan jelas bahwa manusia menempati posisi sentral dalam pengkajian.Manusia tidak hanya sebagai obyek pengkajian. Bagaimana hubungan manusia dengan alam, dengan sesama, dirinya sendiri, nilai-nilai manusia dan bagaimana pula hubungan dengan sang pencipta menjadi tema sentral dalam Ilmu budaya dasar.


BAB II
Manusia & Kebudayaan


1.       Pengertian Manusia

                Dalam ilmu eksakta, manusia dipandang sebagai kumpulan dari partikel-partikel atom yang membentuk jaringan-jaringan sistem yang dimiliki oleh manusia (ilmu kimia), manusia merupakan kumpulan dari berbagai sistem fisik yang saling terkait satu sama lain dan merupakan kumpulan dari energi (ilmu fisika), manusia merupakan makhluk biologis yang tergolong dalam golongan makhluk mamalia (biologi). Dalam ilmu-ilmu sosial manusia merupakan makhluk yang ingin memperoleh keuntungan atau selalu memperhitungkan setiap kegiatan.
                Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri (sosiologi), makhluk yang selalu ingin mempunyai kekuasaan (politik) makhluk yang berbudaya, sering disebut homo-humanus (filsafat), dan lain sebagainya.
                Ada dua pandangan yang akan kita jadikan acuan untuk menjelaskan tentang unsur-unsur yang membangun manusia
1.  Manusia terdiri dari empat unsur terkait, yaitu
* Jasad         * Hayat.
* Ruh           * Nafas.
2.  Manusia sebagai satu kepribadian mengandung dua unsur, yaitu :
> Ego, merupakan bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan dari Id, seringkali disebut sebagai kepribadian “eksekutif” karena peranannya dalam menghubungkan energi Id ke dalam saluran sosial yang dapat dimengerti oleh orang lain.
> Superego, merupakan kesatuan standar-standar moral yang diterima oleh ego dari sejumlah agen yang mempunyai otoritas di dalam lingkungan luar diri, biasanya merupakan asimilasi dari pandangan-pandangan orang tua.

2.       Pengertian Hakekat Manusia

·          Makhluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh.
·          Makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika dibandingkan dengan makhluk lainnya. Terdiri dari dua hal,yaitu perasaan inderawi dan perasaan rohani. Perasaan rohani adalah perasaan luhur yang hanya terdapat pada manusia,misalnya:
1.        Perasaan sosial,
2.        Perasaan religious,
3.        Perasaan estetis,
4.        Perasaan etis.
·          Makhluk ciptaan Tuhan yang terikat dengan lingkungan (ekologi), mempunyai kualitas dan martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya.

3.    Kepribadian Bangsa Timur

                Budaya yang terdapat di dunia beraneka ragam.Bermacam-macam budaya dikarenakan perbedaan peradaban, selain itu juga karena letak geografis daerah tersebut.Manusia mendiami wilayah yang berbeda, ada yang di wilayah Barat, Timur Tengah, dan Timur.Berada di lingkungan yang berbeda membuat kebiasaan, adat istiadat, budaya juga berbeda.
                Perbedaan budaya tersebut masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangannya.Misalnya pada bangsa timur, bangsa timur dikenal sebagai bangsa yang ramah, bangsa yang mempunyai kepribadian baik, dan bangsa yang bersahabat. Banyak orang dari wilayah lain yang tertarik pada kebudayaan bangsa timur.
                Kepribadian bangsa timur berbeda dengan kepribadian bangsa barat, dari wilayahnya, lingkungan, gaya hidup, kebudayaan dan kebiasaannya pun berbeda, bangsa timur adalah bangsa yang dikenal mempunyai sifat toleransi yang tinggi dan saling tolong menolong dan mereka pun sangat melestarikan budaya masing-masing dan mempunyai adat istiadat yang di junjung tinggi.


4.     Pengertian kebudayaan

                Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani.
                Edward B. Tylor memandang kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat, sedangkan Andreas Eppink berpendapat kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian, nilai, norma, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, intelektual, artistic dan lain-lain.
                Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan yaitu sistem pengetahuan yang meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, dan seni yang semuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.

5.     Unsur-unsur Kebudayaan

                Mengenai unsur kebudayaan, dalam bukunya pengantar Ilmu Antropologi, Koenjtaraningrat, mengambil sari dari berbagai kerangka yang disusun para sarjana Antropologi, mengemukakan bahwa ada tujuh unsur kebudayaan yang dapat ditemukan pada semua bangsa di dunia yang kemudian disebut unsur-unsur kebudayaan universal, antaralain :
·          Organisasi Sosial
·          Sistem Mata Pencaharian
·          Kesenian
·          Bahasa
·          Sistem Pengetahuan
·          Sistem Religi
·          Sistem Peralatan Hidup dan Teknologi





6.     Wujud Kebudayaan
               
                J. J Honigmann (dalam Koenjtaraningrat, 2000) membedakan adanya tiga ‘gejala    kebudayaan’ : yaitu : (1) ideas, (2) activities, dan (3) artifact, dan ini diperjelas            oleh Koenjtaraningrat yang mengistilahkannya dengan dua wujud kebudayaan :
·          Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas serta tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat
·          Wujud kebudayaan sebagai suatu yang kompleks dari ide-ide, gagasan-gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan dan sebagainya.
                Mengenai wujud kebudayaan ini, Elly M.Setiadi dkk, dalam Buku Ilmu Budaya Dasar (2007:29-30) memberikan penjelasannya sebagai berikut :
1. Wujud Ide
                Wujud tersebut menunjukann wujud ide dari kebudayaan, sifatnya abstrak, tak dapat diraba, dipegang ataupun difoto, dan tempatnya ada di alam pikiran warga masyarakat dimana kebudayaan yang bersangkutan itu hidup.
2.  Wujud perilaku
                Wujud tersebut dinamakan sistem sosial, karena menyangkut tindakan dan kelakuan berpola dari manusia itu sendiri.Wujud ini bisa diobservasi, difoto dan didokumentasikan karena dalam sistem sosial ini terdapat aktivitas-aktivitas manusia yang berinteraksi dan berhubungan serta bergaul satu dengan lainnya dalam masyarakat.
3. Wujud Artefak
                Wujud ini disebut juga kebudayaan fisik, dimana seluruhnya merupakan hasil fisik.Sifatnya paling konkret dan bisa diraba, dilihat dan didokumentasikan.Contohnya : candi, bangunan, baju, kain komputer dll.

7.     Orientasi Nilai Budaya
                Orientasi nilai adalah bersifat komplek tetapi terpola pada prinsip yang mengutamakan tatanan dan langsung pada tindakan dan pikiran manusia yang berhubungan dengan solusi dalam memecahkan masalah.
Ada dua asumsi:
·          Solusi yang tersedia tidak terbatas
·         Orang dalam semua budaya harus menemukan solusi untuk memecahkan masalah

>Orientasi human nature
                Human nature adalah menunjuk pada karakter pembawaan sifat manusia.Yang dipandang sebagai berpembawaan baik, jahat atau campuran dari itu.Manusia dipandang tidak hanya sebagai baik atau jahat tetapi juga untuk merubah dan tidak dapat berubah. Kita harus mengakui bahwa hubungan manusia sebagai campuran baik dan buruk sedangkan yang tidak sama adalah sebagai pandangan adalah netral.
Ada empat solusi potensial pada masalah ini yaitu:
1.        Manusia adalah netral yang respek pada baik dan jahat
2.        Manusia itu baik tapi dapat berubah
3.        Manusia yang jahat tetapi dapat merubah
4.       Manusia itu jahat tapi tidak dapat dirubah
>Orientasi nature/alam -person
Ada tiga tipe utama yaitu:
1.        Menguasai alam: orientasi ini,melihat bahwa semua kekuatan alam dapat mengatasi masalah
2.        Penaklukan terhadap alam yang unggul di negara seperti Spanish Amerika, yaitu kita percaya bahwa tidak ada sesuatu yang dapat dikerjakan untuk mengontrol alam jika ada ancaman tidak sesuatupun yang dapat terlepas dari bahaya.
3.        Harmoni dengan alam : orientasi ini bahwa disini tidak ada perbedaan antara kehidupan manusia , sifat dan supernatural.
>Orientasi waktu
Merupakan orientasi pada tiga masa yaitu:
1.        Waktu masa lalu adalah unggul dalam budaya dalam penempatan nilai yang tinggi pada tradisi di masa lalu
2.        Orientasi masa sekarang yaitu dimana orang-orang memberi perhatian yang relatif kecil pada apa yang dikerjakan pada masa lalu dan pada apa yang akan terjadi masa depan.
3.        Orientasi masa depan dimana memiliki nilai tinggi.
>Orientasi aktivitas
Aktivitas manusia dapat dilihat dalam tiga cara yaitu:
1.        Doing, orientasi ini melibatkan pada tipe aktivitas yang hasilnya tampak pada eksternal individu yang diukur dengan sesuatu
2.        Becoming merupakan integrasi keseluruhan pada perkembangan diri
3.        Being adalah merupakan lawan yang exterm dari orientasi doing.
>Penerapan Orientasi
                Nilai orientasi ini digunakan untuk memahami komunikasi dengan strangers.Dengan mempertimbangkan dua budaya yang tampaknya mirip misalnya inggris dan Amerika Serikat.Sementara ada juga yang mirip di permukaannya saja ternyata berbeda orientasinya.Hal ini dapat menyebabkan terjadinya misunderstanding antara orang-orang dalam budaya yang berbeda.


8.     Perubahan Kebudayaan
                Pengertian perubahan kebudayaan adalah  suatu keadaan dalam masyarakat yang terjadi karena ketidak sesuaian diantara unsur-unsur kebudayaan yang saling berbeda sehingga tercapai keadaan yang tidak serasi fungsinya bagi kehidupan.
                Semua terjadi karena adanya salah satu atau beberapa unsur budaya yang tidak berfungsi lagi, sehingga menimbulkan gangguan keseimbangan didalam masyarakat. Perubahan dalam kebudayaan mencakup semua bagian yaitu : kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi dan filsafat bahkan perubahan dalam bentuk juga aturan-aturan organisasi social.
Ada faktor-faktor yang mendorong dan menghambat perubahan kebudayaan yaitu:
1.        Mendorong perubahan kebudayaan
·          Adanya unsur-unsur kebudayaan yang memiliki potensi mudah berubah, terutama unsur-unsur teknologi dan ekonomi ( kebudayaan  material).
·          Adanya individu-individu yang mudah menerima unsur-unsur perubahan kebudayaan, terutama generasi muda.
·          Adanya unsur-unsur kebudayaan yang memiliki potensi sukar berubah
seperti :adat istiadat dan keyakinan agama ( kebudayaan non material)
2.        Ada juga  faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan kebudayaan :
Ø  Faktor Intern
a.        Perubahan Demografis
b.        Konflik Sosial
c.        Bencana Alam
d.        Perubahan Lingkungan Alam
Ø  Faktor Ekstern
a.        Perdagangan
b.        Penyebaran Agama
c.        Peperangan

9.     Kaitan Manusia Dan Kebudayaan
                Secara sederhana hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah manusia sebagai perilaku kebudayaan.Dan kebudayaan merupakan objek yang dilaksanakan manusia.Tetapi apakah sesederhana itu hubungan keduanya?Dalam sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal, maksudnya adalah bahwa walaupun keduanya berbeda tapi keduanya merupakan satu kesatuan.Manusia menciptakan kebudayaan, dan setelah kebudayaan itu tercipta maka kebudayaan mengatur hidup manusia agar sesuai dengannya.
 Contoh :
                1. Kebudayaan-kebudayaan khusus atas dasar faktor kedaerahan
Contoh: Adat-istiadat melamar di Lampung dan Minangkabau. Di Minangkabau biasanya pihak permpuan yang melamar sedangkan di Lampung, pihak laki-laki yang melamar.


                2. Kebudayaan-kebudayaan khusus kelas sosial
Di masyarakat dapat dijumpai lapisan sosial yang kita kenal, ada lapisan sosial tinggi, rendah dan menengah. Misalnya cara berpakaian, etiket, pergaulan, bahasa sehari-hari dan cara mengisi waktu senggang. Masing-masing kelas mempunyai kebudayaan yang tidak sama, menghasilkan kepribadian yang tersendiri pula pada setiap individu.
                3. Kebudayaan khusus atas dasar agama
Adanya berbagai masalah di dalam satu agama pun melahirkan kepribadian yang berbeda-beda di kalangan umatnya.
                4. Kebudayaan berdasarkan profesi
Misalnya: kepribadian seorang dokter berbeda dengan kepribadian seorang pengacara dan itu semua berpengaruh pada suasana kekeluargaan dan cara mereka bergaul. Contoh lain seorang militer mempunyai kepribadian yang sangat erat hubungan dengan tugas-tugasnya. Keluarganya juga sudah biasa berpindah tempat tinggal.


BAB III
Konsepsi Ilmu Budaya Dasar Dalam Kesusastraan


1.       Pendekatan Kesusastraan 

                Seni adalah sebuah karya atau sastra yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia. Ini dikarenakan seni merupakan ekspresi manusia terhadap  sesuatu. Maka dari itu apabila kita mempelajari tentang seni, maka kita akan menjadi manusia yang berbudaya, dan halus. Sedangkan sastra berasal dari kata castra berarti tulisan.Dari makna asalnya dulu, sastra meliputi segala bentuk dan macam tulisan yang ditulis oleh manusia.Seperti catatan ilmu pengetahuan, kitab-kitab suci, surat-surat, undang-undang, dan lain-lain.
Ada juga tiga hal yang berkaitan dengan pengertian sastra, yaitu ilmu sastra, teori sastra dan karya sastra, yaitu :
                >  Ilmu sastra adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki secara ilmiah berdasarkan metode tertentu mengenai segala hal yang berhubungan dengan seni sastra.
                > Teori sastra adalah asas-asas dan prinsip-prinsip dasar mengenai sastra dan kesusastraan.
                > Seni sastra adalah proses kreatif menciptakan karya seni dengan bahasa yang baik, seperti puisi, cerpen/novel, atau drama.
                Masalah sastra dan seni sangat erat hubungannya dengan ilmu budaya dasar, karena materi – materi yang diulas oleh ilmu budaya dasar ada yang berkaitan dengan sastra dan seni.Budaya Indonesia sangat menunjukkan adanya sastra dan seni didalamnya.


2.       Ilmu Budaya Dasar yang Dihubungkan Dengan Prosa
               
                Prosa adalah suatu jenis tulisan yang dibedakan dengan puisi karena variasi ritme yang dimilikinya lebih besar, serta bahasanya yang lebih sesuai dengan arti leksikalnya.Kata prosa itu sendiri berasal dari bahasa Latin “prosa” yang artinya “terus terang”.Jenis tulisan prosa biasanya digunakan untuk mendeskripsikan suatu fakta atau ide. Karena itu, prosa dapat digunakan untuk surat kabar, majalah, novel, ensiklopedia, surat, serta berbagai jenis media lainnya.
                Prosa juga dibagi dalam dua bagian, yaitu prosa lama dan prosa baru, prosa lama adalah prosa bahasa indonesia yang belum terpengaruhi budaya barat, dan prosa baru ialah prosa yang dikarang bebas tanpa aturan apa pun.
Prosa terbagi atas dua jenis, yaitu prosa lama dan prosa baru.
Lima Komponen Dalam Prosa Lama :
1. Dongeng-dongeng
2. Hikayat
3.Sejarah
4.Epos
5. Cerita pelipur lara
Lima Komponen Dalam Prosa Baru :
1. Cerita pendek
2. Roman/ novel
3.Biografi
4.Kisah
5. Otobiografi


3.       Nilai-nilai Dalam Prosa Fiksi 

                Sebagai seni yang bertulang punggung cerita, mau tidak mau lcarya sastra (prosa fiksi) langsung atau tidak langsung membawakan moral, pesan atau cerita. Dengan pezicataan lain prosa mempunyai nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra. Adapun nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra antara lain :
1.Prosa fiksi memberikan kesenangan
                Keistimewaan kesenangan yang diperoleh dan membaca fiksi adalah pembaca mendapatkan pengalaman sebagaimana mengalaminya sendiri peristiwa itu peristiwa atau kejadian yang dikisahkan. Pembaca dapat mengembangkan imajinasinya untuk mengenal daerah atau tempat yang asing, yang belum dikunjunginya atau yang tak mungkin dikunjungi selama hidupnya.Pembaca juga dapat mengenal tokoh-tokoh yang aneh atau asing tingkah lakunya atau mungkin rumit perjalanan hidupnya untuk mencapai sukses.
2. Prosa fiksi memberikan infonnasi
                Fiksi memberikan sejenis infonnasi yang tidak terdapat di dalam ensildopedi. Dalam novel sexing kita dapat belajan sesuatu yang lebih datipada sejarah atau laporan jumalistik tentang kehidupan masa kini, kehidupan masa lalu, bahkan juga kehidupan yang akan datang atau kehidupan yang asing sama sekali.
3. Prosa fiksi memberikan warisan kultural
                Prosa fiksi dapat menstimuli imaginasi, dan merupakan sarana bagi pemindahan yang tak henti-hentinya dari warisan budaya bangsa.
4. Prosa memberikan keseimbangan wawasan
                Lewat prosa fiksi seseorang dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman¬pengalaman dengan banyak individu. Fiksi juga memungkinkan labih banyak kesempatan untuk memilih respon-respon emosional atau rangsangan aksi yang mungkin sangat berbeda daripada apa yang disajikan dalam kehidupan sendiri.


4.       Ilmu Budaya Dasar yang Dihubungkan Dengan Puisi

                Puisi adalah seni tertulis di mana bahasa digunakan untuk kualitas estetiknya untuk tambahan, atau selain arti semantiknya.Puisi adalah bentuk karangan yang tidak terikat oleh rima, ritme ataupun jumlah baris serta ditandai oleh bahasa yang padat.

Kreativitas Penyair Dalam Membangun Puisinya, yaitu ;
• Figura bahasa
• Kata-kata yang ambiquitas
• Kata-kata berjiwa
• Kata-kata yang konotatif
• Pengulangan

                Adapun alasan-alasan yang Mendasari Penyajian Puisi Dalam Ilmu budaya dasar yaitu salah satunya adalah hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia.Ini berarti bahwa manusia senantiasa ingin memiliki salah satu kebutuhan dasamya untuk lebih menghidupkan kembali pengalaman hidupnya dari sekedar kumpulan pengalaman langsung yang terbatas.Dengan pengalaman perwakilan itulah sastra/puisi dapat memberikan kepada para mahasiswa untuk memiliki kesadaran yang penting untuk dapat melihat dan mengerti banyak tentang dirinya sendiri serta tentang masyarakat.

BAB IV
Manusia Dan Cinta Kasih

1.       Pengertian cinta kasih
                Cinta adalah sebuah perasaan yang diberikan oleh Allah SWT kepada manusia untuk saling mencintai, saling memiliki, saling memenuhi, saling pengertian. Cinta itu adalah perasaan seseorang terhadap lawan jenisnya karena ketertarikan terhadap sesuatu yg dimiliki lawan jenisnya ,misalnya seperti wajah, sifat, bahkan harta. Namun diperlukan pengertian saling mengerti satu sama lain dan saling memahami untuk dapat melanjutkan hubugan, haruslah saling menutupi kekurangan masing-masing dan mau menerima pasangan apa adanya bukan ada apanya .
                Cinta itu sulit untuk diungkapkan tetapi mudah untuk dirasakan. Cinta itu tidak dapat dipaksakan dan tidak ada seorangpun bisa mengetahui kapan datangnya cinta itu sendiri. Cinta itu indah namun kepedihan yang ditinggalkannya terkadang lebih lama daripada cinta itu sendiri. Jika kita sudah mengenal cinta, kita akan menjadi orang yang paling bahagia di dunia ini. Akan tetapi, bila cinta kita tidak terbalas, kita akan merasa bahwa kita adalah orang paling malang . dengan cinta kita bisa belajar untuk menghargai satu sama lain, serta berusaha untuk melindungi orang yang kita cintai.

2.       Cinta menurut ajaran agama
Dalam Al-quran cinta memiliki beberapa pengertian, berikut ini penjelasannya:
1. Cinta mawaddah adalah jenis cinta mengebu-gebum, membara. Orang yang memiliki cinta mawaddah, maunya selalu berdua, enggan berpisah dan selalu ingin memuaskan dahaga cintanya.
2. Cinta rahmah adalah jenis cinta yang penuh kasih sayang, lembut, sedia berkorban dan siap melindungi. Orang yang memiliki cinta jenis rahmah ini lebih memperhatikan orang yang dicintainya dibandingkan diri sendiri. Baginya yang penting adalah kebahagiaan sang kekasih meski untuk itu ia harus menderita.
3. Cinta mail adalah jenis cinta yang untuk sementara sangat membara, sehigga menyedot seluruh perhatian hingga hal-hal lain cenderung kurang diperhatikan. Cinta jenis mail ini dalam Al quran disebut dalam konteks orang poligami, dimana ketika sedang jatuh cinta kepada yang muda, cenderung mengabaikan yang lama . 
                Simpang siur tentang cinta dalam agama islam, bisa diartikan sebenarnya tidak boleh dikarenakan belum muhrim, karena dalam agama islam belum boleh mencintai dan memiliki lawan jenis sebelum menikah, apabila sudah menikah, baru boleh mencintai dan memiliki. Sebenarnya cinta dalam agama islam adalah cinta kita terhadap sang pencipta, kita cinta terhadap semua yang telah diciptakan demi meneruskan hidup di dunia yang harus kita syukuri atas segala rahmat dan karunia yang telah diberikan kepada kita di dunia, jangan lah kau mendustai apa yang telah diberikan oleh Allah Swt, kita harus cinta melaksanakan segala apa yang telah diperintahkan dan menjauhi segala larangannnya.

3.       KASIH SAYANG
Kasih sayang adalah suatu pemberian rasa cinta yang diberikan oleh seseorang keorang lainnya atau kepada seluruh keluarganya. Kasih sayang juga tercipta karena adanya rasa perhatian, penyayang, sehingga terciptalah rasa kasih sayang.
Tidak hanya kepasangan lawan jenis saja rasa kasih sayang tercipta, tetapi juga kepada sahabat, keluarga dan teman-teman. Kasih sayang juga dapat mempersatukan orang yang sedang bertengkar, banyak sekali sisi positif dari kasih sayang itu sendiri.

4.       KEMESRAAN
                Kemesraan berasal dari kata mesra yang berarti erat atau karib sehingga kemesraan berarti hal yang menggambarkan keadaan sangat erat atau karib. Kemesraan juga bersumber dari cinta kasih dan merupakan realisasi nyata. Kemesraan dapat diartikan sama dengan kekerabatan, keakraban yang dilandasi rasa cinta dan kasih.

5.       PEMUJAAN
                Pemujaan adalah dimana kita memuja atau mengagungkan sesuatu yang kita senangi. Pemujaan dapat dilakukan dalam berbagai aspek seperti memuja pada leluhur, memuja pada agama tertentu dan kepercayan yang ada. seperti Pemujaan pada leluhur adalah suatu kepercayaa bahwa para leluhur yang telah meninggal masih memiliki kemampuan untuk ikut mempengaruhi keberuntungan orang yang masih hidup. Dalam beberapa budaya Timur, dan tradisi penduduk asli Amerika, tujuan pemujaan leluhur adalah untuk menjamin kebaikan leluhur dan sifat baik pada orang hidup, dan kadang-kadang untuk meminta suatu tuntunan atau bantuan dari leluhur.Fungsi sosial dari pemujaan leluhur adalah untuk meningkatkan nilai-nilai kekeluargaan, seperti bakti pada orang tua, kesetiaan keluarga, serta keberlangsungan garis keturunan keluarga.

6.       BELAS KASIHAN
Belas kasihan adalah perbuatan orang yang berbudi. sedangkan orang yang berbudi sangat dipujikan oleh Allah SWT. Perbuatan atau sifat menaruh belas kasihan adalah orang yang berahlak. Manusia mempunyai potensi untuk berbelas kasihan. Masalahnya sanggupkah ia menggugah potensi belas kasihannya itu. Bila orang itu tergugah hatinya maka berarti orang tersebut berbudi dan terpujilah oleh Allah SWT. Itu berarti dalam rasa belas kasihan tidak terkandung unsur pamrih. Belas Kasihan yang kita tumpahkan benar – benar keluar dari lubuk hati yang ikhlas. Kalau kita memberikan uang pada pengemis agar mendapatkan pujian, itu berarti tidak ikhlas, berarti hanya ingin dilihat baik dimata orang lain atau orang tersebut ada tujuan tertentu. Hal seperti itu.

7.       CINTA KASIH EROTIS
Cinta kasih erotis yaitu kehausan akan penyatuan yang sempurna, akan penyatuan dengan seseorang lainnya. cinta kasih erotis bersifat ekslusif, bukan universal, pertama-tama cinta kasih erotis kerap kali di campurbaurkan dengan pengalaman yang dapat di eksplosif berupa jatuh cinta. Tetapi seperti yang telah dikatakan terlebih dahulu , pengalaman intimitas, kemesraan yang tiba-tiba ini pada hakekatnya hanya sementara.


*       SUMBER
·          Dalam buku Ilmu Budaya Dasar, karya Yulia Budiwati
·          Dalam buku Ilmu Budaya Dasar, penerbit Gramedia
·          Dalam buku Ilmu Budaya Dasar, karya Dr. M. Munandar Soelaeman
·          Dalam buku Ilmu Budaya Dasar, karya